Senin, 04 April 2016

kondisi transportasi malaysia singapura

BAB III
GAMBARAN UMUM

A.      Makassar, Indonesia
1.         Geografis
Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di bagian Selatan Pulau Sulawesi, dahulu disebut Ujung Pandang, yang terletak antara antara 119:18'38” sampai 119:32'31”Bujur Timur dan antara 5:30'30” sampai 5:14'49” Lintang Selatan, yang secara administrasi berbatasan dengan
•        sebelah utara dengan Kabupaten Maros
•        sebelah timur Kabupaten Maros
•        sebelah selatan Kabupaten Gowa
•        sebelah barat adalah Selat Makassar.
          Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,8 km2. Luas laut dihitung dari 12 mil dari daratan sebesar 29,9 Km2, dengan ketinggian topografi dengan kemiringan 0: sampai 9:. Terdapat 12 pulau-pulau kecil, 11 diantaranya telah diberi nama dan 1 pulau yang belum diberi nama. Kota Makassar memiliki garis pantai kurang lebih 100 km yang dilewati oleh dua sungai yaitu Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang
2.         Kependudukan
a.         Estimasi Penduduk
Penduduk Kota Makassar tahun 2014 tercatat sebanyak 1.429.242 jiwa yang terdiri dari 706.814 laki-laki dan 722.428 perempuan. Sementara itu jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2013 tercatat sebanyak 1.408.072 jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin. Rasio jenis kelamin penduduk Kota Makassar pada tahun 2014 yaitu sekitar 97,84 persen, yang berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 98 penduduk laki-laki. Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan, menunjukkan bahwa penduduk masih terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Biringkanaya, yaitu sebanyak 190.829 atau sekitar 13,35 persen dari total penduduk, disusul Kecamatan Tamalate sebanyak 186.921 jiwa (13,08 persen). Kecamatan Rappocini sebanyak 160.499 jiwa (11,23 persen) dan yang terendah adalah Kecamatan Ujung Pandang sebanyak 28.053 jiwa (1,96 persen) . Ditinjau dari kepadatan penduduk Kecamatan Makassar adalah terpadat yaitu 33.339 jiwa per km persegi, disusul Kecamatan Mariso (32.048 jiwa per km persegi), Kecamatan Mamajang (26.905 jiwa per km persegi). Sedang Kecamatan Tamalanrea merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu sekitar 3.438 jiwa per km persegi, kemudian Kecamatan Biringkanaya 3.957 jiwa per km persegi), Kecamatan Manggala (5.447 jiwa per km persegi), Kecamatan Ujung Tanah (8.170 jiwa per km persegi), dan Kecamatan Panakkukang 8.570 jiwa per km persegi. Wilayah-wilayah yang kepadatan penduduknya masih rendah tersebut masih memungkinkan untuk pengembangan daerah pemukiman terutama di 3 (tiga) kecamatan yaitu Biringkanaya, Tamalanrea, dan Manggala. untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 3.1Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kota Makassar
No.
Kelurahan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2)
1
Mariso
1.82
58.327
32048
2
Mamajang
2.25
60.537
26905
3
Tamalate
20.21
186.921
9249
4
Rappocini
9.23
160.499
17389
5
Makassar
2.52
84.014
33339
6
Ujung Pandang
2.63
28.053
10667
7
Wajo
1.99
30.506
15330
8
Bontoala
2.1
55.937
26637
9
Ujung Tanah
5.94
48.531
8170
10
Tallo
5.83
137.997
23670
11
Panakkukang
17.05
146.121
8570
12
Manggala
24.14
131.500
5447
13
Biringkanaya
48.22
190.829
3957
14
Tamalanrea
31.84
109.471
3438
Jumlah
175.77
1.429.243
8131
Sumber: kota makassar Dalam Angka 2015
Grafik 3.1 Distribusi dan Kepadatan Penduduk di kota makassar
b.        Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamain
Jumlah penduduk untuk jenis kelamin laki-laki pada Kota Makassar adalah  706.814 jiwa dan untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 722.428 jiwa. Jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak di bandingkan jenis kelamin perempuan, namun untuk Kelurahan yang terdapat di Kota Makassar yang memiliki jumlah penduduk paling banyak untuk jenis kelamin laki-laki adalah Kelurahan Biringkanaya dengan jumlah penduduknya yaitu 190.829 jiwa. Sedangkan yang paling sedikit adalah kelurahan ujung pandang sebanyak 28053 jiwa.
Tabel 3.2Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kota Makassar Tahun 2015
No
Kelurahan
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
Mariso
29268
29059
58327
2
Mamajang
29624
30913
60537
3
Tamalate
92642
94279
186921
4
Rappocini
77779
82720
160499
5
Makassar
41577
42437
84014
6
Ujung Pandang
13238
14815
28053
7
Wajo
14915
15590
30505
8
Bontoala
27285
28652
55937
9
Ujung Tanah
24398
24133
48531
10
Tallo
69137
68860
137997
11
Panakkukang
72310
73811
146121
12
Manggala
65852
65648
131500
13
Biringkanaya
94985
95844
190829
14
Tamalanrea
53804
55667
109471
Jumlah
706.814
722.428
1.429.242
     Sumber: Kota Makassar Dalam Angka 2015
Grafik 3.2Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kota Makassar Tahun 2015

3.         Sistem perkotaan
a.         Struktur ruang kota makassar
Rencana struktur ruang kota makassar terdiri dari
1)        Rencana sistem perkotaan, terdiri dari:
·           Pusat pelayanan kota (PPK) terdiri dari PPK I-III
·           Subpusat Pelayanan Kota (Sub PPK) terdiri dari Sub PPK I-X
·           Pusat pelayanan kota meliputi pelayanan perkantoran, pemerintahan, perdagangan dan jasa dengan skala lingkugan, pelayannan sosial dan budaya, serta perumahan yang tersebar di setiap kelurahan.
2)        Rencana sistem jaringan transportasi, terdiri dari :
·           Rencana sistem transportasi darat
·           Rencana sistem transportasi laut
·           Rencana sistem transportasi udara.
3)        Rencana prasarana lainnya, terdiri atas:
·           rencana sistem jaringan energi/kelistrikan,
·           rencana sistem jaringan telekomunikasi,
·           rencana sistem jaringan sumber daya air,
·           sistem jaringan pengelolaan sumber daya air,
·           sistem infrastrukstur perkotaan
b.        Rencana pola ruang kota makassar
1)        rencana pengembangan kawasan lindung
·           kawasan lindung yang merupakan kawasan resapan air;
·            kawasan perlindungan setempat, meliputi: kawasan sempadan pantai, kawasan sempadan sungai, kawasan sempadan danau atau waduk;
·           rencana ruang terbuka hijau: ruang terbuka hijau privat sebesar 20% luas wilayah dan ruang terbuka hijau publik sebesar 10% luas wilayah;
·           kawasan cagar budaya;
·           kawasan rawan bencana, meliputi kawasan rawan banjir, kawasan rawan abrasi, kawasan rawan tsunami, kawasan rawan gelombang pasang;
·           kawasan lindung lainnya, meliputi: kawasan konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, kawasan konservasi perairan, kawasan konservasi maritim
2)        Kawasan Budidaya, terdiri dari:
·           kawasan peruntukan perumahan;
·           kawasan peruntukkan perdagangan dan jasa;
·           kawasan peruntukan perkantoran;
·           kawasan peruntukan industri;
·           kawasan peruntukan pergudangan;
·           kawasan peruntukan pariwisata;
·           kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau (RTNH);
·           kawasan peruntukan ruang evakuasi bencana;
·           kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan
·           kawasan peruntukan lainnya.
3)        Kawasan strategis di wilayah Kota Makassar terdiri dari: 
·           Kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi, meliputi : kawasan strategis bisnis pusat kota, kawasan strategis bisnis losari, kawasan strategis bisnis global, kawasan strategis pelabuhan, kawasan strategis bandar udara, kawasan strategis maritim.
·           Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, meliputi : kawasan strategis wisata pulau, kawasan strategis Fort Rotterdam.
·           Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi.
·           Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi: kawasan strategis Sungai Jene’berang, kawasan strategis Sungai Tallo, kawasan strategis lindung Lakkang, kawasan strategis koridor pesisir mencakup: kawasan reklamasi utara, kawasan reklamasi pelabuhan, kawasan reklamasi barat, kawasan reklamasi selatan.
4.         Isu-isu perkotaan
a.         Pelaksanaan Tata Ruang di Kota Makassar saat ini belum sesuai  Perda Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Ruang Kota Makassar, dimana dalam penelitian banyak ditemukan penggunaan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukan sehingga penataan ruang dan lingkungan di Kota Makassar ke depan semakin hari semakin rumit.
b.        Peranan pemerintah dalam pengendalian Tata ruang di Kota Makassar  dari segi pembuatan dan penyusunan sudah ada dengan adanya RTRW dan Perda Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Ruang Kota Makassar, namun bahwa didalam mengimplementasikan kedua hal tersebut pemerintah belum ada keinginan untuk melaksanakannya dengan baik karena adanya kepentingan sesaat dari pemerintah yang berkuasa dan ego dari setiap instansi serta tidak adanya koordinasi antar instansi.
c.         Peranan masyarakat dalam pengendalian Tata Ruang di Kota Makassar secara umum bahwa pengendalian tata ruang oleh masyarakat dipengaruhi oleh kesadaran hukum, budaya, sosial ekonomi dan potensi masyarakat. Kesadaran hukum masyarakat akan hal ini masih sangat dipengaruhi  oleh faktor ekonomi dan budaya sehingga untuk mewujudkan tata ruang dan lingkungan hidup belum bisa diwujudkan. Disisi lain bahwa penyaluran aspirasi rakyat baru sebatas didengarkan sehingga partisipasi masyarakat  tidak terlalu mendukung penataan ruang dan lingkungan hidup.
d.        Diharapkan supaya pemerintah konsisten dalam pengalihan lahan sesuai dengan peruntukkannya sebagaimana diatur dalam Perda Nomor 6 Tahun 2006. Seperti: Pemberian IMB, Gudang tidak boleh lagi ada di dalam kota, rolling jalan sehingga kalau pelebaran jalan tidak susah lagi. Pengawasan harus dijalankan khususnya dalam pemberian Izin Mendirikan Bangunan dimana setiap pemohon betul-betul memenuhi persyaratan seperti AMDAL/Rekomendasi Bapedalda untuk para pengembang.

B.       Selangor, Malaysia
Negeri Selangor (juga disebut Selangor Darul Ehsan) merupakan salah satu dari tiga belas negeri yang membentuk Malaysia. Ia terletak di tengah-tengah Semenanjung Malaysia di pantai barat dan mengelilingi Kuala Lumpur dan Putrajaya. Negeri ini juga berbatasan dengan Negeri Perak di utara, Pahang di timur, Negeri Sembilan di selatan dan Selat Malaka di sebelah barat.Selangor adalah negeri dengan jumlah penduduk terbanyak di Malaysia.

1.         Geografis
Selangor umumnya merupakan area yang landai. Ia terletak antara Pegunungan Titiwangsa dan Selat Malaka.Negeri Selangor terbagi atas 9 daerah yaitu:
§   Gombak dikuasai Dewan Kota Selayang;
§   Hulu Langat terbagi atas dua;
§   Dewan Kota Kajang mengatur seluruh Kajang dan Hulu Langat;
§   Dewan Kota Ampang Jaya mengatur seluruh Ampang dan Ulu Klang;
§   Hulu Selangor dikuasai Dewan Daerah Hulu Selangor;
§   Klang ditabir oleh Dewan Kota Klang;
§   Kuala Langat dikuasai Dewan Daerah Kuala Langat;
§   Kuala Selangor dikuasai Dewan Daerah Kuala Selangor
Petaling terbagi atas tiga:
§   Dewan Kota Petaling Jaya mengatur kota Petaling Jaya;
§   Dewan Kota Subang Jaya mengatur seluruh Subang Jaya, USJ, Puchong, Serdang dan Seri Kembangan;
§   Dewan Kota Shah Alam mengatur kota Shah Alam dan Sungai Buloh;
§   Sabak Bernam dikuasai Dewan Daerah Sabak Bernam;
§   Sepang dikuasai Dewan Kota Sepang;
§   Kota-kota utama di Selangor adalah Shah Alam (ibu negeri), Klang, Kajang, Banting, Petaling Jaya, Subang Jaya, Puchong, Rawang dan Semenyih.
2.         Kependudukan
Penduduk di selangor terdiri atas multi etnis dan budaya yang mendominasi adalah suku Melayu, hina dan Tamil. Adapun jumlah penduduk Selangor adalah 4.613.900 jiwa. Selangor juga merupakan negeri tinggi dan terkaya di Malaysia, berdasarkan Produk domestik bruto (PDB) dan dinyatakan sebagai negeri maju pada 27 Agustus 2005.
C.      Johor, Malaysia
1.         Geografis
Johor Bahru terletak di bagian selatan Malaysia Barat merupakan bandaraya selatan di Malaysia. Distrik Johor Bahru ataupun distrik metropolitan Johor Bahru merupakan kedua bandaraya terbesar selepas Kuala Lumpur dengan mempunyai populasi melebihi daripada 1,6 juta orang merupakan metropolitan terbesar kedua di Malaysia selepas Lembah Klang. Ia juga berbatasan dengan negara Singapura di bagian selatan, distrik Kulaijaya di bagian utara, distrik Pontian di bagian barat dan distrik Kota Tinggi di bagian timur. Terletak di koordinat 1°29'U 103°44'T, bandaraya Johor Bahru bertempat di pinggir Selat Johor yang memisahkan Malaysia dari Singapura. Luas sebanyak 185 km², distrik metropolitan Johor Bahru dikelilingi tanah pantai yang mengandungi paya dan sistem sungai yang penting seperti Sungai Johor, Sungai Pulai dan Sungai Tebrau.
2.         Kependudukan
Pada tahun 2010, jumlah penduduk di negara bagian Johor adalah 3,35 juta penduduk. Ini menjadi negara bagian ke-2 terpadat di Malaysia. Mayoritas penduduknya adalah berkebangsaan Melayu yaitu lebih dari separuh penduduk Johor. Selain itu, kelompok etnis ke-2 terbesar adalah kaum Tionghoa (35,4%) diikuti dengan kaum India (6,9%) dan kaum lain-lain (6,6%).
3.         Sistem perkotaan
Sejalan dengan kemajuan lain dan keberadaan provinsi pembangunan Iskandar Malaysia, Pemerintah lain berniat untuk membangun sistem transit aliran ringan LRT untuk menghubungkan kota-kota utama di sekitar Johor Bahru, serta sistem maglev - monorel untuk menghubungkan pusat-pusat fokus utama di distrik Johor Bahru. Selain itu Pemerintah Singapura berencana menghubungkan sistem Mass rapit Transit MRT republik itu ke kota Johor Bahru. Di kawasan Nusajaya ada perencanaan untuk membangun Sistem kereta Tram untuk menghubungkan tempat-tempat utama seperti Medini, Educity, Cybercity, Puteri Habour, Kota Iskandar, Legoland, PTP, Ramsar dan tempat-tempat menarik lain atas inisiatif swasta dan pihak Iskandar Malaysia. Sistem Komuter seperti di Lembah Klang juga bakal dibangun di sini untuk mengurangi kemacetan pada masa akan datang menghubungkan kota-kota besar di sekitar Johor Selatan misalnya, antara Kota Tinggi dengan Johor Bahru, Pontian dengan Johor Bahru, Kulai dengan Johor Bahru, Skudai dengan Johor Bahru , Kempas / Pandan dengan Johor Bahru dan Pasir Gudang dengan Johor Bahru. Semuasistem ini masih dalam perencanaan dan diskusi dengan pihak-pihak terkait.
Negara bagian Johor memiliki sistem jalan bebas yang bagus. Lebuhraya Utara-Selatan menghubungkan banyak kota-kota utama di negara bagian Johor dan juga dengan segala negara bagian-lain di barat Semenanjung Malaysia. Tambahan juga, Tambak Johor yang dilengkapi dengan jalan raya duaan tiga lorong menghubungkan negara bagian Johor dengan negara Singapura. Jalur Kedua Malaysia-Singapura yang letaknya di bagian barat kota Johor Bahru telah dibangun pada tahun 1997 untuk mengatasi kemacetan tambak. Ini menghubungkan secara langsung dengan Lebuhraya Utara Selatan.
Bandar Udara Internasional Senai yang ditempatkan 30 kilometer dari kota Johor Bahru memberi layanan kepada sistem penerbangan internasional, nasional dan provinsi. Dibangun pada 6 Juni 1974, bandar udara ini telah diperluas berkali-kali dan kini memiliki kapasitas lima juta penumpang setahun. Sebuah landasan kapal terbang yang baru sedang dibangun. Bandar Udara Internasional Senai merupakan satu-satunya bandar udara yang dikelola oleh pihak swasta (selain MAHB) di Malaysia.
Negara bagian Johor memiliki tiga pelabuhan:
a.         Pelabuhan Tanjung Pelepas: terletaknya di Johor Bahru, ia adalah pusat muatan pindah kapal yang terbesar di Malaysia;
b.        Pelabuhan Johor: terletaknya di Pasir Gudang, ia merupakan salah satu pelabuhan komoditas yang utama di Malaysia; dan
c.         Pelabuhan Tanjung Langsat: terletaknya delapan kilometer dari Pelabuhan Johor, ia merupakan pelabuhan yang terbaru di Johor untuk mengendalikan gas cair (LPG) dan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Sistem jalan kereta di Johor yang dikelola oleh Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTMB), dimulai di Stasiun KTMB Johor Bahru sehingga Stasiun KTMB Gemas. Hanya ada satu rel saja di tengah-tengah lain Johor tetapi memiliki dua cabang yaitu cabang Kempas ke Pelabuhan Pasir Gudang dan cabang Skudai ke Pelabuhan Tanjung Priok. Menjelang 2011 landasan kembar dari Gemas ke Singapura bakal dibangun dengan bantuan pemerintah melalui kontraktor yang ditunjuk. Ketika siap nanti semenanjung Malaysia memiliki sistem jalan kereta yang lebih efisien dan efisen dari Singapura ke Padang Besar. Ada juga rencana perencanaan oleh Perusahaan YTL terkait pembangunan rel Laju dari Kuala Lumpur ke Singapura (melalui Johor), namun masih dalam pembicaraan dengan pihak pemerintah.
4.         Isu-isu perkotaan
Kota Johor Baru mendapatkan pendapatan devisa yang besar dari bidang pariwisatanya. Hal ini merupakan factor penting dalam perkembangan Johor Baru. Kita bisa dengan mudah sampai ke Johor Baru melalui Singapura. Hal itu menyebabkan Johor Baru mendapatkan sebagian pendapatan kotanya dari sejumlah besar wistawan yang datang dari Singapura.
Di Johor baru, sebagai kota metropolitan, tentunya akan ditemukan berbagai macam hal menarik yang bias di nikmati mulai dari toko-toko yang terkenal, mall-mall besar, restauran-restauran ellegant dan bahkan kehidupan malam.Tapi juga bisa mengunjungi banyak tempat-tempat menarik di kota ini seperti: Mesjid Sultan Abu Bakar, Museum kenegaraan Sultan Abu Bakar, Gedung Sultan Ibrahim, Dataran Bandaraya Johor Bahru, Museum Warisan CinaJohor Bahru, Warisan Kwong Siew Johor Bahru, Kuil Tua Cina Johor Bahru, Kuil Hindu Arulmigu Sri Rajakaliamman, Kuil Hindu Sri Raj Mariamman, Pelabuhan Danga, Kebun Binatang Johor Bahru, dan Jalan Tan Hiok Nee.

D.      Singapura
1.         Geografis
Letak geografis Singapura jika dilihat secara astronomis berada pada 1 derjat, 11' LU - 1 derjat, 28' LU dan 103 derjat, 38' BT - 104 derjat, 5' BT. Batas wilayahnya ialah sebelah Utara dan Barat berbatasan dengan Selat Johor (Malaysia), sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas dari 5,815 km2 (2,245.2 sq mi) pada 1960-an menjadi 704 km2 (271.8 sq mi) pada hari ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km2 (38.6 sq mi) pada 2030. Proyek ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.
2.         Kependudukan
Jumlah penduduk Singapura memiliki persentase warga asing tertinggi keenam di dunia. Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing dan mereka membentuk 50% sektor jasa di negara itu. Kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia, Filipina, Amerika Utara, TImur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini merupakan yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Menurut statistik pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada 2009 sebanyak 4,99 juta jiwa, 3,73 juta jiwa di antaranya merupakan warga negara dan penduduk tetap Singapura (disebut "Singapore Residents"). Jumlah warga negara pada tahun 2009 adalah 3,2 juta jiwa. Berbagai kelompok bahasa Cina membentuk 74,2% dari penduduk Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%, sementara Eurasia, Arab dan kelompok lain membentuk 3,2% dari populasi Singapura.
Pada 2008, tingkat kelahiran total hanya 1,28 anak setiap wanita, terendah ketiga di dunia dan di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk mengganti populasi pada masa depan. Tahun 2008, 39.826 bayi lahir, dibandingkan dengan 37.600 bayi pada 2005. Jumlah ini belum cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mendorong warga asing untuk pindah ke Singapura. Jumlah besar imigran ini telah mencegah populasi Singapura berkurang.
Menurut statistik terbaru tahun 2010, tingkat kelahiran total penduduk Singapura mencapai tingkat 1,22 pada 2009. Tingkat kelahiran total penduduk Cina Singapura adalah 1,08, diikuti India 1,14 dan Melayu 1,82. Ringkat kelahiran Melayu Singapura ~70% lebih tinggi dari Cina dan India Singapura.
3.         Sistem Perkotaan
Singapura merupakan Negara maju yang memiliki konsep smart city dalam perencanaan pembangunan kota-kotanya. Smart city itu sendiri merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari smart people yang menjadi bagian parastake holder/ pemangku kepentingan dalam setiap kebjakan perencanaan yang sifatnya komprehensif. Hal itulah yang menjadi salah satu pendukung kuat konsep smart city sehingga Singapura yang di gadang-gadang menjadi salah satu Negara di dunia yang menjadi kiblat konsep perencanaan kota yang sudah baik.\
Konsep smart city dapat dilihat dari beberapa aspek pendukung, diantaranya smart people, smart living, smart economy, smart environment, smart govemance, dan smart mobility.
a.         Transportasi Publik
Transportasi publik di Singapura merupakan moda transportasi yang menjadi andalan bagi setiap warga Singapura. Salah satu moda transportas publik  yang dapat kita jumpai diSingapura adalah Mass Rapid Transit / MRT. MRT  sangat efektif diterapkan di Singapura karena terintegrasi dengan tempat-tempat strategis, seperti Bandara Internasional, Pusat-pusat perbelanjaan (orchard road, Bugis Road, Marina Bay Sense, Litle India) dan sentra-sentra perumahan / housing public. Di tempat-tempat strategis tersebut langsung terhubung dengan stasiun MRT.
b.        Sistem Parkir
Parking System merupakan indikator dari smart mobility Singapura. Sistem parkir di Singapura sudah sangat tertata. Hal ini dibuktikan dengankelengkapan signage parkir yang sudah cukup smart.
c.         Garis batas parkir / park line
Garis parkir ini dilengkapi dengan nomor-nomor parkir, dimana ini akan lebih mempermudah dalam mengetahui keberadaan mobil di papan info parkir digital
d.        Papan Informasi parkir digital
Papan info ini memberikan informasi mengenai ketersediaan parkir di tempat tersebut, apakah masih ada lahan untuk parkir atau sudah penuh. Papan info ini juga akan menunjukkan lahan parkir beberapa yang masih kosong dan bisa ditempati pleh mobil.
e.         Parking Charges Information
Signage Peruntukan Parkir Mobil Transportasi Publik. Signage tersebut akan menunjukkan tarif parkir. Sistem pembayarannya juga menggunakan electronic card.
f.         Prinsip street Car Park
Merupakan papan informasi parkir atau signage yang menunjukkan tarif untuk parking on the street (parkir di badan jalan).
4.         Isu-isu perkotaan
Pemerintah negara ini  telah mengambil  banyak  kebijakan manajemen, pengawasan lingkungan, menganggap pelestarian lingkungan  ekologi sebagai satu tugas strategi  dalam  kebijakan pengambangan sosial-ekonomi Tanah Air. Pemerintah Singapura  telah  mengambil  banyak langkah untuk  mengawasi dan melestarikan lingkungan, diantaranya Undang-Undang  tentang lingkungan adalah instrumen yang paling  efektif untuk menjamin kebersihan, keindahan lingkungan Singapura. Justru karena suasana segar di Singapura itulah yang telah  membawa negeri ini setiap tahun menyerap jumlah wisatawan yang  melampaui jauh jumlah penduduk negaranya. Datang dari manapun,  semua wisatawan mempunyai kesan-kesan baik tentang lingkungan dan kesedaran melestarikan lingkungan dari rakyat negara kepulauan ini.
Selain faktor lingkungan yang hijau dan  bersih,  sistem lalu lintas di negeri  pulau ini  dinilai paling baik di dunia tentang kepaltrisan dan kemodernannya. Di Singapura ada banyak ragam  kendaraan  umum, tapi kebanyakan yalah bis dan sistem metro. Karena tanahnya sempit, maka pemerintahan Singapura mengambil langkah-langkah khusus untuk menghindari kemacetan lalu lintas, misalnya membentuk  “ zona-zona lalu lintas terbatas”, terus menurunkan kepemilikan mobil baru dengan cara memungut pajak tinggi terhadap impor mobil  dan pemakai mobil juga harus membayar biaya  bepergian di  highway dan daerah sentral Oleh karena itu, para wisatawan ketika  datang berjkunjung di negeri ini semuanya merasa tenang  dan kondusif ketika menguak hal-hal baru ,  berbelanja di semua jalan dan tidak  khawatir  akan polusi atau keselamatan lalu lintas. Kevil, wisatawan Brunei Darusalam memberitahukan:“ Jaringan lalu lintas publik di Singapura sungguh ideal, di semua  stasion bis dan jalan, tidak ada  situasi  parking \yang sembarangan  dan rakyat tidak  harus menderita obsesi  akan polusi  atau kemacetan lalu lintas. Semua kendaraan  berjalan dengan kecepatan lebih dari 40 kilometer per satu jam saja, khususnya mereka mematuhi dengan baik ketentuan tentang keselamatan lalu lintas. Saya  merasa tenang  ketika menjadi pelaku lalu lintas di kota ini”.
Lingkungan yang hijau dan  bersih, satu sistem perhubungan yang kondusif dan modern di Singapura menjadi target yang ditujukan oleh banyak kota, khususnya beberapa negara ASEAN. Akan tetapi untuk mencapai hal itu, selain  ketentuan hukum yang keras dari pemerintah, maka kesedaran rakyat adalah faktor yang memberikan sumbangan tidak kecil kepada keberhasilan ini. Mudah-mudahan, dengan konektivitas erat dan bagi pengalaman antara negaera-negara ASEAN, pada waktu yang tidak jauh lagi lingkungan perkotaan di semua negara ASEAN akan berubah menurut arah positif, mendatangkan kualitas kehidupan yang lebih baik kepada rakyat