BAB
III
GAMBARAN
UMUM
A.
Makassar,
Indonesia
1.
Geografis
Makassar adalah Ibu
Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di bagian Selatan Pulau Sulawesi,
dahulu disebut Ujung Pandang, yang terletak antara antara 119:18'38” sampai
119:32'31”Bujur Timur dan antara 5:30'30” sampai 5:14'49” Lintang Selatan, yang
secara administrasi berbatasan dengan
• sebelah utara dengan Kabupaten Maros
• sebelah timur Kabupaten Maros
• sebelah selatan Kabupaten Gowa
• sebelah barat adalah Selat Makassar.
Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,8 km2. Luas laut
dihitung dari 12 mil dari daratan sebesar 29,9 Km2, dengan ketinggian topografi
dengan kemiringan 0: sampai 9:. Terdapat 12 pulau-pulau kecil, 11 diantaranya
telah diberi nama dan 1 pulau yang belum diberi nama. Kota Makassar memiliki
garis pantai kurang lebih 100 km yang dilewati oleh dua sungai yaitu Sungai
Tallo dan Sungai Jeneberang
2.
Kependudukan
a.
Estimasi Penduduk
Penduduk
Kota Makassar tahun 2014 tercatat sebanyak 1.429.242 jiwa yang terdiri dari
706.814 laki-laki dan 722.428 perempuan. Sementara itu jumlah penduduk Kota
Makassar tahun 2013 tercatat sebanyak 1.408.072 jiwa. Komposisi penduduk
menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin. Rasio jenis
kelamin penduduk Kota Makassar pada tahun 2014 yaitu sekitar 97,84 persen, yang
berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 98 penduduk laki-laki. Penyebaran
penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan, menunjukkan bahwa penduduk
masih terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Biringkanaya, yaitu sebanyak 190.829
atau sekitar 13,35 persen dari total penduduk, disusul Kecamatan Tamalate sebanyak
186.921 jiwa (13,08 persen). Kecamatan Rappocini sebanyak 160.499 jiwa (11,23
persen) dan yang terendah adalah Kecamatan Ujung Pandang sebanyak 28.053 jiwa
(1,96 persen) . Ditinjau dari kepadatan penduduk Kecamatan Makassar adalah
terpadat yaitu 33.339 jiwa per km persegi, disusul Kecamatan Mariso (32.048
jiwa per km persegi), Kecamatan Mamajang (26.905 jiwa per km persegi). Sedang
Kecamatan Tamalanrea merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah
yaitu sekitar 3.438 jiwa per km persegi, kemudian Kecamatan Biringkanaya 3.957
jiwa per km persegi), Kecamatan Manggala (5.447 jiwa per km persegi), Kecamatan
Ujung Tanah (8.170 jiwa per km persegi), dan Kecamatan Panakkukang 8.570 jiwa
per km persegi. Wilayah-wilayah yang kepadatan penduduknya masih rendah
tersebut masih memungkinkan untuk pengembangan daerah pemukiman terutama di 3
(tiga) kecamatan yaitu Biringkanaya, Tamalanrea, dan Manggala. untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 3.1Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kota Makassar
No.
|
Kelurahan
|
Luas Wilayah (Km2)
|
Jumlah Penduduk (jiwa)
|
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2)
|
1
|
Mariso
|
1.82
|
58.327
|
32048
|
2
|
Mamajang
|
2.25
|
60.537
|
26905
|
3
|
Tamalate
|
20.21
|
186.921
|
9249
|
4
|
Rappocini
|
9.23
|
160.499
|
17389
|
5
|
Makassar
|
2.52
|
84.014
|
33339
|
6
|
Ujung Pandang
|
2.63
|
28.053
|
10667
|
7
|
Wajo
|
1.99
|
30.506
|
15330
|
8
|
Bontoala
|
2.1
|
55.937
|
26637
|
9
|
Ujung
Tanah
|
5.94
|
48.531
|
8170
|
10
|
Tallo
|
5.83
|
137.997
|
23670
|
11
|
Panakkukang
|
17.05
|
146.121
|
8570
|
12
|
Manggala
|
24.14
|
131.500
|
5447
|
13
|
Biringkanaya
|
48.22
|
190.829
|
3957
|
14
|
Tamalanrea
|
31.84
|
109.471
|
3438
|
Jumlah
|
175.77
|
1.429.243
|
8131
|
Sumber: kota makassar Dalam Angka 2015
Grafik 3.1 Distribusi dan Kepadatan
Penduduk di kota makassar
b.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamain
Jumlah penduduk untuk
jenis kelamin laki-laki pada Kota Makassar adalah 706.814 jiwa dan untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 722.428 jiwa. Jumlah penduduk dengan jenis
kelamin laki-laki lebih banyak di bandingkan jenis kelamin perempuan, namun
untuk Kelurahan yang terdapat di Kota Makassar yang memiliki jumlah penduduk
paling banyak untuk jenis kelamin laki-laki adalah Kelurahan Biringkanaya
dengan jumlah penduduknya yaitu 190.829 jiwa. Sedangkan yang
paling sedikit adalah kelurahan ujung pandang sebanyak 28053 jiwa.
Tabel 3.2Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kota Makassar Tahun
2015
No
|
Kelurahan
|
Jenis Kelamin
|
||
Laki-Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
||
1
|
Mariso
|
29268
|
29059
|
58327
|
2
|
Mamajang
|
29624
|
30913
|
60537
|
3
|
Tamalate
|
92642
|
94279
|
186921
|
4
|
Rappocini
|
77779
|
82720
|
160499
|
5
|
Makassar
|
41577
|
42437
|
84014
|
6
|
Ujung
Pandang
|
13238
|
14815
|
28053
|
7
|
Wajo
|
14915
|
15590
|
30505
|
8
|
Bontoala
|
27285
|
28652
|
55937
|
9
|
Ujung
Tanah
|
24398
|
24133
|
48531
|
10
|
Tallo
|
69137
|
68860
|
137997
|
11
|
Panakkukang
|
72310
|
73811
|
146121
|
12
|
Manggala
|
65852
|
65648
|
131500
|
13
|
Biringkanaya
|
94985
|
95844
|
190829
|
14
|
Tamalanrea
|
53804
|
55667
|
109471
|
Jumlah
|
706.814
|
722.428
|
1.429.242
|
Sumber: Kota Makassar Dalam Angka 2015
Grafik 3.2Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kota Makassar Tahun
2015
3.
Sistem perkotaan
a.
Struktur ruang kota
makassar
Rencana struktur ruang
kota makassar terdiri dari
1)
Rencana sistem
perkotaan, terdiri dari:
·
Pusat pelayanan kota
(PPK) terdiri dari PPK I-III
·
Subpusat Pelayanan Kota
(Sub PPK) terdiri dari Sub PPK I-X
·
Pusat pelayanan kota
meliputi pelayanan perkantoran, pemerintahan, perdagangan dan jasa dengan skala
lingkugan, pelayannan sosial dan budaya, serta perumahan yang tersebar di
setiap kelurahan.
2)
Rencana sistem jaringan
transportasi, terdiri dari :
·
Rencana sistem
transportasi darat
·
Rencana sistem
transportasi laut
·
Rencana sistem
transportasi udara.
3)
Rencana prasarana
lainnya, terdiri atas:
·
rencana sistem jaringan
energi/kelistrikan,
·
rencana sistem jaringan
telekomunikasi,
·
rencana sistem jaringan
sumber daya air,
·
sistem jaringan
pengelolaan sumber daya air,
·
sistem infrastrukstur
perkotaan
b.
Rencana pola ruang kota
makassar
1)
rencana pengembangan
kawasan lindung
·
kawasan lindung yang
merupakan kawasan resapan air;
·
kawasan perlindungan setempat, meliputi:
kawasan sempadan pantai, kawasan sempadan sungai, kawasan sempadan danau atau
waduk;
·
rencana ruang terbuka
hijau: ruang terbuka hijau privat sebesar 20% luas wilayah dan ruang terbuka
hijau publik sebesar 10% luas wilayah;
·
kawasan cagar budaya;
·
kawasan rawan bencana,
meliputi kawasan rawan banjir, kawasan rawan abrasi, kawasan rawan tsunami,
kawasan rawan gelombang pasang;
·
kawasan lindung
lainnya, meliputi: kawasan konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,
kawasan konservasi perairan, kawasan konservasi maritim
2)
Kawasan Budidaya,
terdiri dari:
·
kawasan peruntukan
perumahan;
·
kawasan peruntukkan
perdagangan dan jasa;
·
kawasan peruntukan
perkantoran;
·
kawasan peruntukan
industri;
·
kawasan peruntukan
pergudangan;
·
kawasan peruntukan
pariwisata;
·
kawasan peruntukan
ruang terbuka non hijau (RTNH);
·
kawasan peruntukan
ruang evakuasi bencana;
·
kawasan peruntukan
ruang bagi kegiatan sektor informal; dan
·
kawasan peruntukan
lainnya.
3)
Kawasan strategis di
wilayah Kota Makassar terdiri dari:
·
Kawasan strategis dari
sudut pertumbuhan ekonomi, meliputi : kawasan strategis bisnis pusat kota,
kawasan strategis bisnis losari, kawasan strategis bisnis global, kawasan
strategis pelabuhan, kawasan strategis bandar udara, kawasan strategis maritim.
·
Kawasan strategis dari
sudut kepentingan sosial budaya, meliputi : kawasan strategis wisata pulau,
kawasan strategis Fort Rotterdam.
·
Kawasan strategis dari
sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi.
·
Kawasan strategis dari
sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi: kawasan
strategis Sungai Jene’berang, kawasan strategis Sungai Tallo, kawasan strategis
lindung Lakkang, kawasan strategis koridor pesisir mencakup: kawasan reklamasi
utara, kawasan reklamasi pelabuhan, kawasan reklamasi barat, kawasan reklamasi
selatan.
4.
Isu-isu perkotaan
a.
Pelaksanaan Tata Ruang
di Kota Makassar saat ini belum sesuai
Perda Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Ruang Kota Makassar, dimana dalam
penelitian banyak ditemukan penggunaan ruang yang tidak sesuai dengan
peruntukan sehingga penataan ruang dan lingkungan di Kota Makassar ke depan
semakin hari semakin rumit.
b.
Peranan pemerintah
dalam pengendalian Tata ruang di Kota Makassar
dari segi pembuatan dan penyusunan sudah ada dengan adanya RTRW dan
Perda Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Ruang Kota Makassar, namun bahwa didalam
mengimplementasikan kedua hal tersebut pemerintah belum ada keinginan untuk
melaksanakannya dengan baik karena adanya kepentingan sesaat dari pemerintah
yang berkuasa dan ego dari setiap instansi serta tidak adanya koordinasi antar
instansi.
c.
Peranan masyarakat
dalam pengendalian Tata Ruang di Kota Makassar secara umum bahwa pengendalian
tata ruang oleh masyarakat dipengaruhi oleh kesadaran hukum, budaya, sosial
ekonomi dan potensi masyarakat. Kesadaran hukum masyarakat akan hal ini masih
sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi
dan budaya sehingga untuk mewujudkan tata ruang dan lingkungan hidup belum bisa
diwujudkan. Disisi lain bahwa penyaluran aspirasi rakyat baru sebatas
didengarkan sehingga partisipasi masyarakat
tidak terlalu mendukung penataan ruang dan lingkungan hidup.
d.
Diharapkan supaya
pemerintah konsisten dalam pengalihan lahan sesuai dengan peruntukkannya
sebagaimana diatur dalam Perda Nomor 6 Tahun 2006. Seperti: Pemberian IMB,
Gudang tidak boleh lagi ada di dalam kota, rolling jalan sehingga kalau
pelebaran jalan tidak susah lagi. Pengawasan harus dijalankan khususnya dalam
pemberian Izin Mendirikan Bangunan dimana setiap pemohon betul-betul memenuhi
persyaratan seperti AMDAL/Rekomendasi Bapedalda untuk para pengembang.
B.
Selangor,
Malaysia
Negeri
Selangor (juga disebut Selangor Darul Ehsan) merupakan salah satu dari tiga
belas negeri yang membentuk Malaysia. Ia terletak di tengah-tengah Semenanjung
Malaysia di pantai barat dan mengelilingi Kuala Lumpur dan Putrajaya. Negeri
ini juga berbatasan dengan Negeri Perak di utara, Pahang di timur, Negeri
Sembilan di selatan dan Selat Malaka di sebelah barat.Selangor adalah negeri
dengan jumlah penduduk terbanyak di Malaysia.
1.
Geografis
Selangor
umumnya merupakan area yang landai. Ia terletak antara Pegunungan Titiwangsa
dan Selat Malaka.Negeri Selangor terbagi atas 9 daerah yaitu:
§
Gombak dikuasai Dewan
Kota Selayang;
§
Hulu Langat terbagi
atas dua;
§
Dewan Kota Kajang mengatur
seluruh Kajang dan Hulu Langat;
§
Dewan Kota Ampang Jaya
mengatur seluruh Ampang dan Ulu Klang;
§
Hulu Selangor dikuasai
Dewan Daerah Hulu Selangor;
§
Klang ditabir oleh
Dewan Kota Klang;
§
Kuala Langat dikuasai
Dewan Daerah Kuala Langat;
§
Kuala Selangor dikuasai
Dewan Daerah Kuala Selangor
Petaling terbagi atas
tiga:
§
Dewan Kota Petaling
Jaya mengatur kota Petaling Jaya;
§
Dewan Kota Subang Jaya
mengatur seluruh Subang Jaya, USJ, Puchong, Serdang dan Seri Kembangan;
§
Dewan Kota Shah Alam
mengatur kota Shah Alam dan Sungai Buloh;
§
Sabak Bernam dikuasai
Dewan Daerah Sabak Bernam;
§
Sepang dikuasai Dewan
Kota Sepang;
§
Kota-kota utama di
Selangor adalah Shah Alam (ibu negeri), Klang, Kajang, Banting, Petaling Jaya,
Subang Jaya, Puchong, Rawang dan Semenyih.
2.
Kependudukan
Penduduk di selangor
terdiri atas multi etnis dan budaya yang mendominasi adalah suku Melayu, hina
dan Tamil. Adapun jumlah penduduk Selangor adalah 4.613.900 jiwa. Selangor juga merupakan negeri tinggi dan
terkaya di Malaysia, berdasarkan Produk domestik bruto (PDB) dan dinyatakan
sebagai negeri maju pada 27 Agustus 2005.
C.
Johor,
Malaysia
1.
Geografis
Johor
Bahru terletak di bagian selatan Malaysia Barat merupakan bandaraya selatan di
Malaysia. Distrik Johor Bahru ataupun distrik metropolitan Johor Bahru
merupakan kedua bandaraya terbesar selepas Kuala Lumpur dengan mempunyai
populasi melebihi daripada 1,6 juta orang merupakan metropolitan terbesar kedua
di Malaysia selepas Lembah Klang. Ia juga berbatasan dengan negara Singapura di
bagian selatan, distrik Kulaijaya di bagian utara, distrik Pontian di bagian
barat dan distrik Kota Tinggi di bagian timur. Terletak di koordinat 1°29'U
103°44'T, bandaraya Johor Bahru bertempat di pinggir Selat Johor yang
memisahkan Malaysia dari Singapura. Luas sebanyak 185 km², distrik metropolitan
Johor Bahru dikelilingi tanah pantai yang mengandungi paya dan sistem sungai
yang penting seperti Sungai Johor, Sungai Pulai dan Sungai Tebrau.
2.
Kependudukan
Pada
tahun 2010, jumlah penduduk di negara bagian Johor adalah 3,35 juta penduduk.
Ini menjadi negara bagian ke-2 terpadat di Malaysia. Mayoritas penduduknya
adalah berkebangsaan Melayu yaitu lebih dari separuh penduduk Johor. Selain
itu, kelompok etnis ke-2 terbesar adalah kaum Tionghoa (35,4%) diikuti dengan
kaum India (6,9%) dan kaum lain-lain (6,6%).
3.
Sistem perkotaan
Sejalan
dengan kemajuan lain dan keberadaan provinsi pembangunan Iskandar Malaysia,
Pemerintah lain berniat untuk membangun sistem transit aliran ringan LRT untuk
menghubungkan kota-kota utama di sekitar Johor Bahru, serta sistem maglev -
monorel untuk menghubungkan pusat-pusat fokus utama di distrik Johor Bahru.
Selain itu Pemerintah Singapura berencana menghubungkan sistem Mass rapit
Transit MRT republik itu ke kota Johor Bahru. Di kawasan Nusajaya ada
perencanaan untuk membangun Sistem kereta Tram untuk menghubungkan
tempat-tempat utama seperti Medini, Educity, Cybercity, Puteri Habour, Kota
Iskandar, Legoland, PTP, Ramsar dan tempat-tempat menarik lain atas inisiatif
swasta dan pihak Iskandar Malaysia. Sistem Komuter seperti di Lembah Klang juga
bakal dibangun di sini untuk mengurangi kemacetan pada masa akan datang
menghubungkan kota-kota besar di sekitar Johor Selatan misalnya, antara Kota
Tinggi dengan Johor Bahru, Pontian dengan Johor Bahru, Kulai dengan Johor
Bahru, Skudai dengan Johor Bahru , Kempas / Pandan dengan Johor Bahru dan Pasir
Gudang dengan Johor Bahru. Semuasistem ini masih dalam perencanaan dan diskusi
dengan pihak-pihak terkait.
Negara
bagian Johor memiliki sistem jalan bebas yang bagus. Lebuhraya Utara-Selatan
menghubungkan banyak kota-kota utama di negara bagian Johor dan juga dengan
segala negara bagian-lain di barat Semenanjung Malaysia. Tambahan juga, Tambak
Johor yang dilengkapi dengan jalan raya duaan tiga lorong menghubungkan negara
bagian Johor dengan negara Singapura. Jalur Kedua Malaysia-Singapura yang
letaknya di bagian barat kota Johor Bahru telah dibangun pada tahun 1997 untuk
mengatasi kemacetan tambak. Ini menghubungkan secara langsung dengan Lebuhraya
Utara Selatan.
Bandar
Udara Internasional Senai yang ditempatkan 30 kilometer dari kota Johor Bahru
memberi layanan kepada sistem penerbangan internasional, nasional dan provinsi.
Dibangun pada 6 Juni 1974, bandar udara ini telah diperluas berkali-kali dan
kini memiliki kapasitas lima juta penumpang setahun. Sebuah landasan kapal
terbang yang baru sedang dibangun. Bandar Udara Internasional Senai merupakan
satu-satunya bandar udara yang dikelola oleh pihak swasta (selain MAHB) di
Malaysia.
Negara
bagian Johor memiliki tiga pelabuhan:
a.
Pelabuhan Tanjung
Pelepas: terletaknya di Johor Bahru, ia adalah pusat muatan pindah kapal yang terbesar
di Malaysia;
b.
Pelabuhan Johor:
terletaknya di Pasir Gudang, ia merupakan salah satu pelabuhan komoditas yang
utama di Malaysia; dan
c.
Pelabuhan Tanjung
Langsat: terletaknya delapan kilometer dari Pelabuhan Johor, ia merupakan
pelabuhan yang terbaru di Johor untuk mengendalikan gas cair (LPG) dan
bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Sistem jalan kereta di
Johor yang dikelola oleh Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTMB), dimulai di
Stasiun KTMB Johor Bahru sehingga Stasiun KTMB Gemas. Hanya ada satu rel saja di
tengah-tengah lain Johor tetapi memiliki dua cabang yaitu cabang Kempas ke
Pelabuhan Pasir Gudang dan cabang Skudai ke Pelabuhan Tanjung Priok. Menjelang
2011 landasan kembar dari Gemas ke Singapura bakal dibangun dengan bantuan
pemerintah melalui kontraktor yang ditunjuk. Ketika siap nanti semenanjung
Malaysia memiliki sistem jalan kereta yang lebih efisien dan efisen dari
Singapura ke Padang Besar. Ada juga rencana perencanaan oleh Perusahaan YTL
terkait pembangunan rel Laju dari Kuala Lumpur ke Singapura (melalui Johor),
namun masih dalam pembicaraan dengan pihak pemerintah.
4.
Isu-isu perkotaan
Kota
Johor Baru mendapatkan pendapatan devisa yang besar dari bidang pariwisatanya.
Hal ini merupakan factor penting dalam perkembangan Johor Baru. Kita bisa dengan
mudah sampai ke Johor Baru melalui Singapura. Hal itu menyebabkan Johor Baru
mendapatkan sebagian pendapatan kotanya dari sejumlah besar wistawan yang
datang dari Singapura.
Di
Johor baru, sebagai kota metropolitan, tentunya akan ditemukan berbagai macam
hal menarik yang bias di nikmati mulai dari toko-toko yang terkenal, mall-mall
besar, restauran-restauran ellegant dan bahkan kehidupan malam.Tapi juga bisa
mengunjungi banyak tempat-tempat menarik di kota ini seperti: Mesjid Sultan Abu
Bakar, Museum kenegaraan Sultan Abu Bakar, Gedung Sultan Ibrahim, Dataran
Bandaraya Johor Bahru, Museum Warisan CinaJohor Bahru, Warisan Kwong Siew Johor
Bahru, Kuil Tua Cina Johor Bahru, Kuil Hindu Arulmigu Sri Rajakaliamman, Kuil
Hindu Sri Raj Mariamman, Pelabuhan Danga, Kebun Binatang Johor Bahru, dan Jalan
Tan Hiok Nee.
D.
Singapura
1.
Geografis
Letak
geografis Singapura jika dilihat secara astronomis berada pada 1 derjat, 11' LU
- 1 derjat, 28' LU dan 103 derjat, 38' BT - 104 derjat, 5' BT. Batas wilayahnya
ialah sebelah Utara dan Barat berbatasan dengan Selat Johor (Malaysia), sebelah
Selatan dan Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Singapura
memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah diperoleh dari bukit, dasar
laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas dari 5,815 km2
(2,245.2 sq mi) pada 1960-an menjadi 704 km2 (271.8 sq mi) pada hari ini, dan
akan meluas lagi hingga 100 km2 (38.6 sq mi) pada 2030. Proyek ini kadang
mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk
membentuk pulau-pulau besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.
2.
Kependudukan
Jumlah
penduduk Singapura memiliki persentase warga asing tertinggi keenam di dunia.
Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing dan mereka membentuk 50%
sektor jasa di negara itu. Kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia, Filipina,
Amerika Utara, TImur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini
merupakan yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Menurut statistik
pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada 2009 sebanyak 4,99 juta jiwa, 3,73
juta jiwa di antaranya merupakan warga negara dan penduduk tetap Singapura
(disebut "Singapore Residents"). Jumlah warga negara pada tahun 2009
adalah 3,2 juta jiwa. Berbagai kelompok bahasa Cina membentuk 74,2% dari penduduk
Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%, sementara Eurasia, Arab dan kelompok lain
membentuk 3,2% dari populasi Singapura.
Pada
2008, tingkat kelahiran total hanya 1,28 anak setiap wanita, terendah ketiga di
dunia dan di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk mengganti populasi pada masa
depan. Tahun 2008, 39.826 bayi lahir, dibandingkan dengan 37.600 bayi pada
2005. Jumlah ini belum cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk
mengatasi masalah ini, pemerintah mendorong warga asing untuk pindah ke
Singapura. Jumlah besar imigran ini telah mencegah populasi Singapura
berkurang.
Menurut
statistik terbaru tahun 2010, tingkat kelahiran total penduduk Singapura
mencapai tingkat 1,22 pada 2009. Tingkat kelahiran total penduduk Cina
Singapura adalah 1,08, diikuti India 1,14 dan Melayu 1,82. Ringkat kelahiran
Melayu Singapura ~70% lebih tinggi dari Cina dan India Singapura.
3.
Sistem Perkotaan
Singapura
merupakan Negara maju yang memiliki konsep smart city dalam perencanaan
pembangunan kota-kotanya. Smart city itu sendiri merupakan bagian yang tidak
bisa dipisahkan dari smart people yang menjadi bagian parastake holder/
pemangku kepentingan dalam setiap kebjakan perencanaan yang sifatnya
komprehensif. Hal itulah yang menjadi salah satu pendukung kuat konsep smart
city sehingga Singapura yang di gadang-gadang menjadi salah satu Negara di
dunia yang menjadi kiblat konsep perencanaan kota yang sudah baik.\
Konsep
smart city dapat dilihat dari beberapa aspek pendukung, diantaranya smart
people, smart living, smart economy, smart environment, smart govemance, dan
smart mobility.
a.
Transportasi Publik
Transportasi publik di
Singapura merupakan moda transportasi yang menjadi andalan bagi setiap warga
Singapura. Salah satu moda transportas publik
yang dapat kita jumpai diSingapura adalah Mass Rapid Transit / MRT.
MRT sangat efektif diterapkan di
Singapura karena terintegrasi dengan tempat-tempat strategis, seperti Bandara
Internasional, Pusat-pusat perbelanjaan (orchard road, Bugis Road, Marina Bay
Sense, Litle India) dan sentra-sentra perumahan / housing public. Di
tempat-tempat strategis tersebut langsung terhubung dengan stasiun MRT.
b.
Sistem Parkir
Parking System
merupakan indikator dari smart mobility Singapura. Sistem parkir di Singapura
sudah sangat tertata. Hal ini dibuktikan dengankelengkapan signage parkir yang
sudah cukup smart.
c.
Garis batas parkir /
park line
Garis parkir ini
dilengkapi dengan nomor-nomor parkir, dimana ini akan lebih mempermudah dalam
mengetahui keberadaan mobil di papan info parkir digital
d.
Papan Informasi parkir
digital
Papan info ini
memberikan informasi mengenai ketersediaan parkir di tempat tersebut, apakah
masih ada lahan untuk parkir atau sudah penuh. Papan info ini juga akan
menunjukkan lahan parkir beberapa yang masih kosong dan bisa ditempati pleh
mobil.
e.
Parking Charges
Information
Signage Peruntukan
Parkir Mobil Transportasi Publik. Signage tersebut akan menunjukkan tarif
parkir. Sistem pembayarannya juga menggunakan electronic card.
f.
Prinsip street Car Park
Merupakan papan
informasi parkir atau signage yang menunjukkan tarif untuk parking on the
street (parkir di badan jalan).
4.
Isu-isu perkotaan
Pemerintah
negara ini telah mengambil banyak kebijakan manajemen,
pengawasan lingkungan, menganggap pelestarian lingkungan ekologi sebagai
satu tugas strategi dalam kebijakan pengambangan sosial-ekonomi
Tanah Air. Pemerintah Singapura telah mengambil banyak
langkah untuk mengawasi dan melestarikan lingkungan, diantaranya
Undang-Undang tentang lingkungan adalah instrumen yang paling efektif
untuk menjamin kebersihan, keindahan lingkungan Singapura. Justru karena
suasana segar di Singapura itulah yang telah membawa negeri ini setiap
tahun menyerap jumlah wisatawan yang melampaui jauh jumlah penduduk
negaranya. Datang dari manapun, semua wisatawan mempunyai kesan-kesan
baik tentang lingkungan dan kesedaran melestarikan lingkungan dari rakyat
negara kepulauan ini.
Selain
faktor lingkungan yang hijau dan bersih, sistem lalu lintas di
negeri pulau ini dinilai paling baik di dunia tentang kepaltrisan
dan kemodernannya. Di Singapura ada banyak ragam kendaraan umum,
tapi kebanyakan yalah bis dan sistem metro. Karena tanahnya sempit, maka
pemerintahan Singapura mengambil langkah-langkah khusus untuk menghindari
kemacetan lalu lintas, misalnya membentuk “ zona-zona lalu lintas
terbatas”, terus menurunkan kepemilikan mobil baru dengan cara memungut pajak
tinggi terhadap impor mobil dan pemakai mobil juga harus membayar
biaya bepergian di highway dan daerah sentral Oleh karena itu, para
wisatawan ketika datang berjkunjung di negeri ini semuanya merasa
tenang dan kondusif ketika menguak hal-hal baru , berbelanja di
semua jalan dan tidak khawatir akan polusi atau keselamatan lalu
lintas. Kevil, wisatawan Brunei Darusalam memberitahukan:“ Jaringan lalu
lintas publik di Singapura sungguh ideal, di semua stasion bis dan jalan,
tidak ada situasi parking \yang sembarangan dan rakyat
tidak harus menderita obsesi akan polusi atau kemacetan lalu
lintas. Semua kendaraan berjalan dengan kecepatan lebih dari 40 kilometer
per satu jam saja, khususnya mereka mematuhi dengan baik ketentuan tentang
keselamatan lalu lintas. Saya merasa tenang ketika menjadi
pelaku lalu lintas di kota ini”.
Lingkungan
yang hijau dan bersih, satu sistem perhubungan yang kondusif dan modern
di Singapura menjadi target yang ditujukan oleh banyak kota, khususnya beberapa
negara ASEAN. Akan tetapi untuk mencapai hal itu, selain ketentuan hukum
yang keras dari pemerintah, maka kesedaran rakyat adalah faktor yang memberikan
sumbangan tidak kecil kepada keberhasilan ini. Mudah-mudahan, dengan
konektivitas erat dan bagi pengalaman antara negaera-negara ASEAN, pada waktu
yang tidak jauh lagi lingkungan perkotaan di semua negara ASEAN akan berubah
menurut arah positif, mendatangkan kualitas kehidupan yang lebih baik kepada
rakyat