Minggu, 20 Maret 2016

Sistem Informasi Perencanaan

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN 
WILAYAH DAN KOTA 
A.      Sistem Informasi Perencanaan

1.         Konsep Dasar Sistem Informasi

a.         Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang  lain,  yang  berfungsi  bersama-­sama  untuk  mencapai  tujuan  tertentu.Secara  sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1)        Setiap sistem terdiri dari unsur­unsur;
2)        Unsur- ­unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan;
3)        Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem;
4)        Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

b.        Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian­kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.

c.         Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat  menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.\
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

2.         Komponen Dan Elemen Sistem Informasi

a.         Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen­komponen yang disebut blok bangunan (building blok),   yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1)        Komponen Input, Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen­ dokumen dasar.

2)        Komponen Model, Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3)        Komponen Output, Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4)        Komponen Teknologi, Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5)        Komponen Hardware, Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai  sumber  data  dan  informasi  untuk  memperlancar  dan  mempermudah  kerja  dari sistem informasi.

6)        Komponen Software, Software berfungsi  sebagai tempat  untuk  mengolah,menghitung  dan  memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7)        Komponen Basis Data, Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan  informasi  lebih  lanjut.  Data  di  dalam  basis  data  perlu  diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8)        Komponen Kontrol, Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan­kecurangan, kegagalan­kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal­hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan­kesalahan dapat langsung cepat diatasi

B.       Geografic Information System (GIS)
Definisi SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, Arronoff (1989) dalam Aini (2007), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah. Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic InformationSistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasiskomputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yangmemiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture,mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepadakondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umumdatabase, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuanvisualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasilainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untukmenjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apayang terjadi.Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem informasi Geografis (SIG) mempunyai kemampuan menyimpan data dan memanipulasi informasi berdasarkan data geografis (Edwar dkk, 2013. Hal inilah yang membedakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan system informasi lainnya. Pada saat ini perkembangan selanjutnya dari Sistem Informasi Geografis (SIG) telah dapat didistribusikan secara meluas dengan memanfatkan jaringan internet dan berbasis mobile).
Data yang diolah pada SIG ada 2 macam (Fernando, Tahun Tidak diketahui) yaitu data geospasial (data spasial dan data non-spasial). Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografi misalnya sungai, wilayah administrasi, gedung, jalan raya dan sebagainya. Data spasial didapatkan dari peta, foto udara, citra satelit, data statistik dan lain-lain. Hingga saat ini secara umum persepsi manusia mengenai bentuk representasi entity spasial adalah konsep raster dan vector. Sedangkan data non-spasial adalah selain data spasial yaitu data yang berupa text atau angka. Biasanya disebut dengan atribut. Data non-spasial ini akan menerangkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari data nonspasial ini nantinya dapat dibentuk data spasial.
1.         Komponen GIS
Komponen-komponen pendukung SIG terdiri dari lima komponen yang bekerja secara terintegrasi yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, manusia, dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a.         Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :
·           Input data: mouse, digitizer, scanner
·           Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
·           Output data: plotter, printer, screening.
b.         Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
·           Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG;
·           Data Base Management System (DBMS);
·           Alat untuk menganalisa data-data;
·           Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa.
c.         Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :
a.         Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
b.        Data Non Spasial (Atribut
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.
d.        Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
Gambar 1. Komponen GIS (Bappeda Prov. NTB, 2010)\

2.         Teknologi GIS
Sistem informasi georafis ini memiliki beberapa teknologi (Fernando, tahun tidak diketahui) antara lain sebagai berikut :
a.         Desktop GIS
SIG berbasis desktop hanya dapat digunakan terbatas untuk komputer desktop dan tidak semua orang dapat mengaksesnya karena merupakan aplikasi stand alone. Memiliki kemampuan untuk menampilkan data peta, analisis data, dan membuat publikasi.
b.        Web GIS
Web GIS adalah sistem informasi geografis yang didistribusikan di seluruh lingkungan jaringan komputer untuk mengintegrasikan, meyebarkan, dan mengkomunikasikan informasi geografis secara visual di World Wide Web melalui internet.
c.         Mobile GIS
Mobile GIS diimplementasikan pada perangkat bergerak dengan keterbatasan ruang penyimpanan, memori, dan resolusi. Implementasi mobile GIS dapat dilakukan dengan metode stand alone dengan penyimpanan data dalam perangkat bergerak, atau dapat dilakukan dengan menyesuaikan arsitektur servernya (aplikasi webGIS).
d.        Java 2 Micro Edition (J2ME)
Java 2 Micro Edition atau J2ME merupakan kombinasi yang terbentuk antara sekumpulan interface yang sering disebut Java API (Application Programming Interface) dengan JVM (Java Virtual Machine) yang didesain khusus untuk alat dengan ruang terbatas.
C.      Pendekatan Pelaksanaan
1.         Persiapan Survey
Pada tahap persiapan survey, dilakukan pengadaan peta administrasi dan jaringan jalan serta peta citra Kecamatan Mandai terlebih dahulu . Persiapan tersebut dilaksanakan untuk mengfesienkan dan mengefektifkan kegiatan survey.

2.         Pelaksanaan Survey
Setelah persiapan survey dapat dilakukan pengembilan dilapangan yaitu berupa data
a.         Data Primer
Data primer tersebut dapat diperoleh dengan cara :
-            Survey langsung kondisi infrastruktur untuk memperoleh informasi tentang data jaringan jalan, jembatan dan marka jalan  di di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros.
-            Melakukan sketsa atau gambar untuk mengetahui letak lokasi.
b.         Data Sekunder
-            Data sekunder tersebut dapat diperoleh melalui instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini, seperti kantor kecamatan, kantor statistik, dan Kantor Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros
3.         Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan ini, maka dilakukan dengan cara:
a.         Observasi lapangan yaitu suatu teknik penyaringan data melalui pengamatan langsung di lapangan secara sistematika mengenai fenomena yang diteliti.
b.        Interview dengan masyarakat setempat  yang dianggap layak memberikan data atau informasi mengenai permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini.
c.         Telaah pustaka yaitu cara pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca atau mengambil literatur laporan, jurnal, bahan seminar, bahan perkuliahan, dan sumber-sumber bacaan lainnya yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.
d.        Studi Dokumentasi, untuk melengkapi data maka kita memerlukan informasi dari dokumentasi yang ada hubungannya dengan obyek yang menjadi studi. Caranya yaitu dengan cara mengambil gambar, lefeat/brosur objek, dan dokumentasi foto
4.         Metode Pembuatan Database
a.        Tahap Input Data
Dalam suatu system informasi geografis (SIG), tahapan input dataini jugameliputi proses perencanaan, penentuan tujuan, pengumpulan data,serta memasukkannya kedalam komputer.
b.        Tahap Pengolahan Data
Dalam tahap pengolahan data menggunakan aplikasi Geografic Information System (GIS). Dalam penelitian ini digunakan analisis GIS dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Mendownload foto udara dengan menggunakan aplikasi SAS Planet;
2.      Mendigitasi jaringan jalan;
3.      Menandai titik lokasi rambu lalulintas dan titik jembatan;
4.      Mengatur atribut tabel untuk ditampilkan pada hasil penyusunan data base.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar